Shared
Kontak Kami

Begini Tips Mengemudi Truk yang Irit dan Kuat

Truk merupakan kendaraan niaga dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam sebuah usaha. Oleh karena itu, segala aspek yang mempengaruhi dengan operasional sangat berpengaruh. Salah satu yang penting dalam operasional kendaraan niaga yaitu seberapa hemat truk tersebut. Membawa beban yang berat di belakangnya, ada trik sendiri agar bisa berhemat saat mengemudikan truk. Instruktur Project Training Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Thomas A. Wijanarka akan memberikan satu tips untuk para pengemudi untuk mengemudi irit dan kuat.

  1. Jaga kecepatan truk tidak terlalu tinggi, truk yang berkecepatan 100 KM/jam akan lebih boros bahan bakar daripada truk berkecepatan 80 KM/jam
  2. Jaga putaran mesin rendah, penggunaan RPM yang tinggi diatas 2.000 RPM membuat boros bahan bakar kendaraan.
  3. Gunakan pilihan gigi tinggi yang tepat. Pemindahan gigi harus tepat sehingga tidak menyebabkan RPM tinggi dan membuat boros bahan bakar.
  4. Jaga kecepatan kendaraan tetap konstan, kecepatan truk yang stabil menambah jarak tempuh truk per liter bahan bakar.
  5. Maksimalkan Engine Brake, lepas gas kendaraan mulai jarak 300m dari titik berhenti akan mengurangi pemborosan bahan bakar.
  6. Minimalkan idling, matikan mesin truk saat sedang beristirahat, atau kemacetan panjang sehingga bahan bakar tidak terpakai secara percuma.

Bila keenam cara tersebut diterapkan pada tiap pengemudi maka perusahaan dapat mengirit biaya transportasi serta mengurangi emisi CO2 yang cukup signifikan. 

“Biasanya di takometer, ada bar yang berwarna hijau. Bar ini adalah batas rpm untuk berkendara irit,” ucap Thomas dalam Webinar Basic Truck Bersama Isuzu. Sedangkan kalau mau berkendara yang kuat, jangan berpatokan pada bar hijau tersebut. Thomas mengatakan sebaiknya melihat di spesifikasi dari truknya untuk melihat di mana rentang rpm torsi maksimalnya. “Misalnya Isuzu Giga memilik torsi optimalnya 90 kg.m. di 1.450 rpm sampai 2.400 rpm. Jadi kalau mau mengemudi kuat, mainnya di situ,” kata Thomas. Thomas melanjutkan, di tachometer ada bar merah dan ketika mengemudikan truk, jangan sampai batas itu. Karena jika sampai bar merah, akan menyebabkan engine over running. “Kalau yang memakai ECM, di jalan datar tidak akan mungkin bisa sampai over running. Over running hanya bisa terjadi saat jalan menurun karena dibantu gravitasi,” kata dia.

 

Sumber Artikel

https://www.tribunnews.com/otomotif/2018/03/05/A

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/13/193100415

Sumber Gambar

https://cintamobil.com/2018/10/19

- itdivaim